Miss World 2013: Inilah Alasan penolakan MUI dan FPI
JAKARTA – Dua organisasi Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Front Pembela Islam (FPI), sudah secara tegas menyatakan penolakan atas rencana perhelatan Miss World 2013.
Penolakan MUI dan FPI terhadap kontes Miss World dipajang di laman dua organisasi itu, www.mui.or.id danwww.fpi.or.id sejak pekan lalu lengkap dengan alasannya.
Menurut rencana, Miss World digelar di dua tempat, Bali dan Sentul Jawa Barat. MUI dan FPI pun sudah meminta pemerintah melarang kontes tersebut.
Agenda Miss World dimulai pada 2-4 September 2013 dengan kehadiran peserta tiba di Bali. Kontestan kemudian akan menginap di salah satu hotel di kawasan Tanah Lot, Tabanan. Upacara pembukaan ajang kecantikan tahunan itu akan dilakukan di kawasan Nusa Dua pada 8 September 2013 dan menjalani karantina mulai 8-14 September 2013.
Seluruh kontestan itu akan diberangkatkan ke Jakarta pada 14 September 2013 untuk mengikuti final di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada 28 September 2013.
Berikut penjelasan MUI di www.mui.or.id pada 23 Agustus
- Sehubungan dengan adanya pro kontra di tengah masyarakat luas, termasuk adanya surat resmi dari Pengurus MUI Bogor dan Jawa Timur, maka hasil rapat pimpinan MUI Pusat memutuskan menolak sekaligus meminta pemerintah agar melarang acara pemilihan World 2013 diselenggarakan di Indonesia. Hadir dalam jumpa pers MUI Ketua Dr. H. Sinansari Ecip, Ketua KH. Muhyiddin Junaidi dan Wakil Sekjen Natsir Zubaidi.
- Pemilihan Miss World 2013 merupakan ajang kecantikan dunia yang melibatkan 140 negara dalam bentuk liberalisasi dan kapitalisasi ekonomi duia terhadap Negara Kesatuan RI. Acara tersebut, menurut MUI , menghabiskan dana sangat besar dan karenanya merupakan perbuatan mubadzdzir atau sia-sia.
- Penolakan itu, dilakukan MUI juga dengan berbagai alasan lain keagamaan yakni, berdasarkan ayat Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 59 yang memerintahkan kaum perempuan menutupi serta tidak memamerkan auratnya. Berbagai hadits Nabi juga menyebutkan bahwa aurat kaum perempuan adalah meliputi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
- Kecuali itu, ajang pemilihan Miss World juga bertentangan dengan semangat konstitusi UUD 1945, terutama pasal 32 ayat (1), dimana negara bertugas memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai buidayanya. Pemilihan Miss World merupakan bentuk kontes kecantikan yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
- “Di mata masyarakat Indonesia, pemilihan Ksis World terkesan merendahkan, melecehkan budaya bangsa. Dan mempertontonkan aurat perempuan adalah merendahkan harkat dan martabat kaum perempuan,” tegas pernyataan MUI itu.
- “Dalam ajaran Islam, ditegaskan bahwa memamerkan aurat wanita dan mempertontotnkan kegenitan berjalan (tabarruj) di depan publik adalah perbuatan dosa yang bertentangan dengan ajaran agama,” tulis pernyataan MUI itu.
- Ketua MUI Kiai Muhyiddin mengemukakan bahwa ajang acara Miss World itu tidak ada manfaatnya, bahkan mendatangkan madlorot bagi pembangunan kemanusiaan, khususnya bagi kaum perempuan. “Indonesia merupakan salah satu anggota OKI. Seharusnya Indonesia memberikan contoh yang baik bagi negara-negara muslim lainnya. Apalagi sudah jelas bahwa acara itu sangat bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam.”
Alasan penolakan FPI, Minggu (25/8):
- FPI akan membubarkan kalau pemerintah tetap mengeluarkan surat perizinan penyelenggaraan kontes kecantikan tersebut di Indonesia. “Wajib kita bubarkan acara Miss World kalau pemerintah memaksakan (memberi izin),” ujar Habib Rizieq Syihab di Petamburan, Ahad 25 Agustus 2013.
- Habib Rizieq menyatakan siap untuk ditangkap aparat kepolisian dengan rencana aksi sepihak tersebut. Sebab, kata Habib, Miss World sarat dengan kemaksiatan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya yang ada di Indonesia. “Saya siap bertanggung jawab dunia akhirat. Gak usah cari kemana-kemana provokatornya, ada Habib Rizieq siap ditangkap untuk membubarkan Miss World.”
- Bukan hanya FPI, umat Islam secara luas juga tegas menolak acara tersebut. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, yang mengaku telah didekati dengan berbagai cara oleh panitia penyelenggara juga berkukuh dengan keputusannya menolak ajang kemaksiatan itu.
- Habib Rizieq Syihab meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dapat bersikap tegas dalam menyikapi polemik penyelenggaraan Miss World di Indonesia. Habib mengambil contoh sikap Presiden Soeharto saat ada polemik terkait keikutsertaan Indonesia dalam ajang kontes kecantikan yang ia nilai tegas dan mencerminkan wibawa seorang pemimpin.
“Waktu di zaman Pak Harto, ketika ada kelompok yang berniat mengirimkan Putri Indonesia ke Miss World atau Miss Universe, Ibu Min Sugandi saat itu menteri pemberdayaan wanita meminta pertimbangan presiden dulu. Besoknya, Bu Min katakan, bapak (Pak Harto) sampaikan itu bukan budaya kita,” ujar Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat.
Habib Rizieq menggambarkan, saat itu Presiden Soeharto dengan tegas menyatakan penolakannya karena ia menilai kontes tersebut tidak sesuai dengan kebudayaan lokal Indonesia dan ketegasan Presiden saat itu langsung mengakhiri polemik yang ada. “Cuma satu kalimat, itu bukan budaya kita. Langsung berhenti (polemiknya), tidak ada putri Indonesia yang dikirim ke Miss Universe atau Miss World. Mustinya begitu wibawa seorang presiden, tidak usah repot-repot dengan SK, kepres, atau rapat kabinet berkepanjangan, cukup presiden ambil inisiatif dengan tegas bahwa pergelaraan miss world bertentangan dengan nilai-nilai norma agama dan kearifan lokal dan budaya kita, batalkan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar